
Jakarta, IDN Times – Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman menyebut bahwa pendiri FPI, Rizieq Shihab kerap diikuti atau dibuntuti sejak pulang dari Arab Saudi ke Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam program Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (16/12/2020) malam WIB.
“Sejak kepulangan HRS, beliau sudah di-surveillance (dipantau dikuntit), saya kira kalau yang memiliki sumber daya seperti itu, sedemikan besar saya kira kita semua sudah tahu ya, saya tidak mau sebut lembaganya,” kata Munarman.
1. Rizieq dipantau dari tiga tempat tinggalnya
Dia mengatakan bahwa pihak yang mengintai Rizieq memiliki kemampuan dan alat yang canggih untuk memantau Rizieq dari beberapa titik tempat tinggalnya.
“Tetapi yang jelas, pihak yang men-surveillance habib Rizieq ini itu memiliki kemampuan 24 jam, memonitor di tiga titik tempat tinggal habib Rizieq, di Petamburan, Sentul, hingga Megamendung, dan peralatan-peralatannya saya kira cukup canggih,” ujar Munarman.
Baca Juga: Polisi Periksa 35 Saksi Kasus Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI
2. Ada drone di sekitar tempat Rizieq Shihab berada
Dia mengatakan sebelum kasus bentrokan antara polisi dan laskar FPI di tol Jakarta-Cikampek terjadi pada 7 Desember 2020, ada pihak yang menerbangkan kamera pesawat tanpa awak atau drone.
Kejadian itu, menurut Munarman, berlangsung pada 4 Desember 2020 ketika Rizieq berada di Pondok Pesantren di Megamendung, Jawa Barat.
“Di situ ada peristiwa, ada drone di atas pondok pesantren dan kemudian drone itu tempat turunnya di mana, laskar yang menjaga pondok pesantren mendatangi itu, di situ ada wawancara-wawancara dan itu sudah terungkap di media sosial lah ya,” ujar Munarman.
3. Saat bentrok laskar FPI tak tahu yang mengejar adalah polisi
Berbekal pengalaman dari kejadian itu, Munarman mengatakan bahwa laskar FPI tak secara seksama mengetahui bahwa yang mengejar mereka di jalan tol adalah polisi.
“Karena itulah laskar kita gak berpikir bahwa yang menguntit malam tanggal 6 ke 7 malam itu tidak memperkirakan adalah aparat hukum, karena itu diperkirakan masih dalam konteks surveillance saja” beber dia.
4. BIN bantah pihaknya mengintai Rizieq
Sementara itu, dilansir melalui ANTARA, Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto sempat buka suara terkait isu pembuntutan yang dilakukan BIN pada Rizieq. Dia mengatakan bahwa hal itu adalah tidak benar atau hoaks.
“Hoaks itu mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial),” kata Wawan, Senin (7/12/2020).
Dalam foto yang tersebar di media sosial ada tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian di Pesantren Rizieq di Megamendung dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai wartawan. Tiga orang itu dibekuk FPI dan sempat diinterogasi, namun dilepaskan kembali.
Baca Juga: 6 Anggota Laskar FPI Tewas, Ini Kumpulan Lengkap Pernyataan Polisi
Sumber: IDNTimes