admpintas Merdeka.com – Militer Rusia masih melancarkan serangan terhadap Ukraina. Sedikitnya 137 orang tewas dalam serangan yang terjadi sejak Kamis (24/2) malam waktu setempat.
Meski serangan belum mereda, dua negara mulai menyinggung gencatan senjata. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan membuka pintu untuk bernegosiasi sebagai langkah mengakhiri serangan Rusia. Keinginan serupa juga disampaikan Rusia melalui Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Viktorovich Lavrov. Dengan catatan, Ukraina lebih dahulu meletakkan senjata.
Keinginan dua negara bernegosiasi juga disikapi Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dilansir dari sputniknews.com, Jumat (25/2), Putin siap mengirim delegasi pejabat tinggi untuk mengadakan pembicaraan dengan Ukraina.
“Menanggapi permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kami siap mengirim perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia dan administrasi kepresidenan untuk negosiasi”, kata kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Ukraina Porak Poranda, Presiden Zelenskiy Minta Negosiasi dengan PutinJalannya Pertempuran, Rusia Serang Ukraina
Sebelumnya pada hari Jumat, dalam sebuah pesan video Volodymyr Zelensky meminta Putin untuk duduk untuk berbicara guna menghentikan kematian orang.
Walaupun rencana negosiasi sudah disinggung. Reuters melaporkan, kendaraan militer Ukraina mulai memasuki wilayah ibu kota Kyiv. Mereka dikerahkan untuk mempertahankan ibukota. Sebab, militer Rusia sudah mulai mendekat, Jumat (25/2).
Di sisi lain, Rusia mengatakan telah merebut bandara Hostomel. Bandara ini menjadi akses satu-satunya bantuan negara barat untuk Ukraina, kantor berita Interfax melaporkan.
Juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, lebih dari 200 orang dari unit khusus Ukraina telah tewas.
Vladimir Putin Jamu PM Pakistan Setelah Serang UkrainaPresiden Ukraina saat Hadapi Serangan Rusia: Kita Ditinggalkan Sendirian
Namun klaim Rusia belum bisa diverifikasi secara independen.
[lia]
Sumber: Merdeka
