Vinkmag ad

Begini Tips Hadapi Lansia Sesuai Kelakukan dan Emosi : Okezone Lifestyle

https: img.okezone.com content 2023 03 17 612 2783009 begini-tips-hadapi-lansia-sesuai-kelakukan-dan-emosi-tHEF3q4H4d.jpg

MERAWAT orang tua lanjut usia atau lansia memang tidak mudah. Ketika seseorang sudah memasuki masa lansia, biasa sifat kekanak-kanakannya akan kembali muncul.

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Tara de Thouars, BA, M.Psi memberikan kiat menghadapi orangtua yang sudah lanjut usia berdasarkan emosi yang dominan dari dirinya, seperti cemas, sedih dan marah.

“Yang perlu kita perhatikan lebih kepada emosi apa yang biasanya paling dominan dia rasakan, cemas, marah, sedih. Karena menghadapi ketiga emosi ini caranya berbeda,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

Apabila emosinya dominan cemas semisal khawatir pada masa depan, maka anak bisa menghadapinya dengan memberikan rasa aman karena ini yang orangtua butuhkan.

“Ketika menghadapi orang cemas, yang dibutuhkan adalah rasa aman. Maksudnya, ‘Enggak apa-apa kok ma, ada aku di sini. Kalau uangnya belum ketemu. ‘Enggak apa-apa ma, mama enggak butuh uang sebanyak itu kok’,” tutur Tara mencontohkan.

Tetapi kalau emosi orangtua didominasi kesedihan yang biasanya lebih banyak keputusasaan semisal dengan mengatakan dirinya tak lagi berguna atau berarti, cara menghadapinya dengan memberinya pujian yang mengangkat kepercayaan dirinya. “Kalau seperti itu, berarti kita perlu mengangkat orangtua kita. ‘Mama tuh jago masak, aku saja enggak bisa masak’,” ucap Tara.

Sementara apabila orangtua cenderung menunjukkan kemarahan seperti merasa belum siap untuk tua, maka anak bisa membantu mereka untuk menerima kondisinya. Tara mengatakan, stres merupakan hal normal yang dialami seseorang seiring berbagai perubahan semisal fisik sehingga mungkin belum tentu semua orang dan lansia bisa menerima kondisinya dengan baik.

Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir


Follow Berita Okezone di Google News

BACA JUGA  Makin Harmonis, 10 Potret Kemesraan Uus dan Istri Selama New Normal

Dia berpesan, apabila emosi orangtua tidak stabil ini menandakan dia belum mampu beradaptasi dengan kondisinya sehingga penting bagi anak-anak dan orang sekitarnya untuk tidak tersinggung atau kesal. “Kalau kita bawa itu personally, kita akan terbawa emosi sendiri dan ini bikin kita jadi ikutan stres,” kata Tara.

Dia menuturkan, seseorang bisa merasa frustrasi ketika tidak lagi bisa melakukan aktivitas fisik yang bisa mereka lakukan waktu muda. Untuk itu sangat penting bagi seseorang yang memasuki usia lanjut untuk tetap aktif sambil menjaga interaksi sosialnya. Menurut dia, inilah kunci bahagia.

Menurut Tara, salah satu yang bisa dilakukan agar bahagia yakni terus melakukan hobi atau mempelajari hal baru yang dapat merangsang kemampuan kognisi sehingga dapat mendukung kesehatan mental.

“Dengan fisik yang sehat dan motivasi diri yang baik, usia tidak menjadi halangan untuk tetap produktif dan berkarya,” demikian pesan psikolog Tara de Thouars.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Sumber: Okezone

Vinkmag ad

Read Previous

Potret Tempat Pesugihan di Makkah, Akidah Rusak dan Jemaah Haji Langsung Batal Berhaji

Read Next

Kementan: Food Estate Kapuas dan Pulang Pisau Berproses dengan Baik